Kegiatan-Kegiatan Pokok
yang Terjadi di Perusahaan
yang Terjadi di Perusahaan
1.
Kegiatan pembelanjaan
(berhubungan
dengan keuangan dan akuntansi), terdiri atas:
1.Arus Uang Masuk - Penjualan
2.Arus Uang Keluar - Administrasi
2.
Kegiatan Produksi (menyangkut memproduksi
barang/jasa)
3.
Kegiatan Personalia / Ketenagakerjaan
(menyangkut SDM)
4.
Kegiatan Pemasaran
Keempat kegiatan ini saling berhubungan dan sama-sama penting.
Pembelanjaan dalam arti luas adalah semua kegiatan perusahaan yang
berhubungan
dengan usaha yang
dilakukan perusahaan untuk menarik atau mendapatkan dana yang dibutuhkannya serta usaha perusahaan untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Dari definisi tersebut ada 2 hal yang penting yang terkandung di dalamnya, yaitu:
*Pembelanjaan
Pasif
Adalah menyangkut usaha perusahaan untuk mendapatkan dana. Atau pemenuhan kebutuhan dana.
*Pembelanjaan
Aktif
Adalah menyangkut masalah penggunaan dana.
Pembelanjaan Aktif dapat dilihat di Neraca (sektor Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar)
Pembelanjaan Pasif dibedakan 2, yaitu:
@Pembelanjaan
Kuantitatif
Menyangkut berapa jumlah dana yang
dibutuhkan perusahaan atau jumlah dana yang akan ditarik perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya.
Pembelanjaan
kuantitatif
selalu menyangkut satuan uang yang akan dibutuhkan.
@.Pembelanjaan
Kualitatif
Menyangkut jenis atau kualitas dana yang
akan ditarik atau dibutuhkan oleh perusahaan, misalnya jenis kredit, jangka waktu kredit.
Pembelanjaan Kuantitatif ada 3 kemungkinan yang terjadi, yaitu:
1. Pembelanjaan
Normal
Menunjukkan
kondisi dimana perusahaan berada dalam keseimbangan finansial. Keseimbangan Finansial
adalah adanya keseimbangan
atau kesesuaian antara jumlah dana yang dibutuhkan dengan jumlah dana yang
tersedia di perusahaan (tidak terdapat gangguan keuangan)
2. Pembelanjaan
yang Kurang Cukup
Dimana jumlah dana tersedia tidak mencukupi atau berada di bawah jumlah dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. (Jika dananya tidak cukup maka perusahaan itu harus melakukan penyesuaian- penyesuaian).
3. Pembelanjaan
yang Berlebih-lebihan
Dimana jumlah dana yang
tersedia berlebih-lebihan atau berada di atas jumlah dana yang
dibutuhkan perusahaan.
Fungsi Manager Keuangan
1. Sebagai Financing Decision
Sama dengan pembelanjaan
pasif, dimana keputusan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya apakah dipenuhi dari
modal sendiri atau
modal asing / pinjaman.
2. Sebagai Invesment Decision
Menyangkut keputusan investasi dana yang
tersedia di perusahaan ditanamkan / diinvestasikan
di sektor apa / bagaimana kegiatan perusahaan menginvestasikan dana yang ada secara efektif dan efisien.
3. Sebagai Devidend Policy
Merupakan kebijakan
dividend yaitu berapa besar persentase dana dari laba setelah pajak yang
akan dibayarkan dalam bentuk divident dan berapa besar persentase dana yang
akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan misalnya dalam bentuk cadangan atau laba ditahan. Laba ditahan digunakan untuk membiayai kegiatan ekspansi perusahaan di masa yang
akan datang.
Modal
dalam Perusahaan
Modal
dalam
Perusahaan adalah
asset / harta yang
terdapat di dalam perusahaan baik berupa uang ataupun barang pada suatu periode tertentu yang
digunakan untuk operasional
perusahaan.
Modal
Aktif /
Modal Konkrit adalah
modal yang tertera di sebelah Kredit dari Neraca,
yang menunjukkan
sumber / asalnya.
Aktiva Lancar adalah harta yang berupa uang kas / bank dan harta yang sangat dekat dengan uang atau umur pemakaian kurang dari satu tahun.
Aktiva Tetap adalah harta berwujud yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan dan mempunyai waktu / masa manfaat lebih dari setahun.
Aktiva Tetap Habis adalah harta yang
berangsur-angsur akan rusak / aus / habis sehingga terjadi penyusutan / depresiasi.
Aktiva Tetap Tidak Habis adalah harta yang
tidak habis dipakai.
Hutang Lancar adalah kewajiban yang
harus dilunasi kurang dari satu tahun.
Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban / utang yang
jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun.
Modal Sendiri (Equity) CV adalah modal yang disetor oleh perusahaan.
Perbandingan
/ perimbangan
antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah aktiva tetap pada suatu perusahaan baik dalam arti yang
absolut maupun dalam arti yang
relatif.
Cth: PT Nirwana
Neraca
Per 31 Desember 2007 (Jutaan Rp)
Aktiva Lancar 30
Aktiva Tetap 120
Total Aktiva 200
Utang Lancar 40
Utang Jangka Panjang 50
Modal
Sendiri (Equity) 110
Total
Passiva 200
Struktur Kekayaan = Aktiva Lancar : Aktiva Tetap
Absolut =
80.000.000 : 120.000.000
Relatif =
40% : 60%
80.000.000 x 100%:
80.000.000 + 120.000.000
Relatif = Aktiva Lancar
+ Aktiva Tetap = 100%
40% + 60% = 100%
Artinya 40% dari asset perusahaan tertanam dalam sektor Aktiva Lancar dan sisanya 60% dari harta perusahaan tertanam dalam sektor Aktiva Tetap. Jadi Aktiva Lancar < dari Aktiva Tetap, misalnya dalam bidang perhotelan.
Sedangkan Aktiva Lancar > dari Aktiva Tetap, misalnya perusahaan dagang, asuransi, dan money changer.